Kami menyebutnya Chag ha-Pesach, yang berarti hari raya kasih karunia, karena Elohim membawa nenek moyang kami keluar dari Mesir dan membebaskan mereka dari perbudakan.

Pesta ini juga dikenal sebagai Chag ha-Matzot, yaitu hari raya roti tak beragi, karena ketika nenek moyang kita keluar dari Mesir mereka memanggang dan makan roti yang terbuat dari adonan tak beragi. (2M 12)

Torah memerintahkan kita untuk merayakan Paskah selama 7 hari, dari tanggal 15 sampai hari 22 bulan aviv.
Hari pertama dan hari ketujuh, di haruskan untuk setiap orang untuk berpartisipasi dalam ibadah.

Segala pekerjaan dilarang, kecuali untuk mempersiapkan makanan.

Ini sangat meriah karena diperintahkan untuk makan roti tak beragi untuk seluruh perayaan.

Sebelum menjelang hari raya ini diperlukan untuk menghapus semua chametz (ragi) fermentasi dari rumah kita, dan tidak makan roti dari adonan fermentasi atau ragi dari 15 sampai 22 pertama bulan aviv.
16, 17, 18, 19 dan hari ke-20 disebut Chol ha-moed yaitu semi-perayaan, selama hari-hari ini diperbolehkan (kecuali jatuh pada Shabbat) untuk melakukan pekerjaan jika diperlukan.

Hari ketujuh perayaan disebut Shevii Atzeret, yaitu hari ketujuh untuk ibadah, Saat ini beribadah lebih awal.

Kita merayakan pada hari ke-14 bulan di petang hari setelah ibadah di kenasa.

Setelah kembali dari kenasa keluarga membaca Paskah Haggada, menceritakan tentang makna Paskah.

Pada makanan kami membuat roti tidak beragi, domba panggang dan sayuran pahit (sebagai simbol kehidupan pahit di Mesir) .
Roti tidak beragi dipanggang pada malam Paskah oleh masing-masing keluarga (jika perlu kami juga bisa memanggang roti tidak beragi selama Chol ha-moed).

Tepung untuk adonan roti tidak beragi harus diremas-remas dengan air dingin dan tanpa garam.
Adonan untuk roti tidak beragi diperbolehkan untuk diremas-remas dengan madu, telur atau milk.
Dari hari Minggu pertama setelah Paskah, kita menghitung Sefira - 50 hari.
Setelah 50 hari kami merayakan pesta Shavuot.